Kabupaten Siak adalah salah satu kabupaten pemekaran dari Kabupaten bengkalis. Yang mana kabupaten ini adalah kabupaten yang terbesar APBDnya dari kabupaten pemekaran lainnya (Kodya Dumai & Kab. Rokan Hilir), dan APBDnya itu tidak dijumpai di Kabupaten bahkan provinsi yang ada di pulau jawa, coba bayangkan berapa besarnya anggaran tersebut, sudah tentu Kabupaten Siak adalah sebuah kabupaten yang sangat megah dengan pembangunan infrastruktur dan sumber daya Manusia yang di milikinya. Ini semua adalah sebuah bayangan untuk orang-orang yang hanya mengetahui segelintir tentang Kabupaten Siak yang di tinjau dari APBD, apabila kita meninjau langsung maka apa yang dimiliki siak sangat tidak lazim dengan apa yang direalisasikan oleh Pemerintah daerah. Coba kita lihat jalan-jalan, fasilitas pendidikan, kesehatan, listrik dan yang lainnya.
Untuk mengedepankan Kabupaten Siak maka Pemda menyiapkan salah satu program yaitu KTIB yang terletak di sebuah kecamatan Sungai Apit di daerah buton dan sekitarnya, yang mana akan dibebaskan lahan ribuan hektar untuk menampung dunia industri dalam berbagai bidang dengan berskala Internasional. Yang menjadi pertanyaan apakah ini akan terealisasi dengan program sedemikian besarnya sedangkan kita sangat minim dalam masalah Sumber Daya Manusia.
Kita tidak mau mengulangi sejarah klasik yang mana hanya bisa menonton dirumah sendiri. Pemda harus menyiapkan program pelatihan kepada masyarakat local untuk mengisi tempat didunia industri tersebut, sebab hal ini hanya akan terealisasi oleh Pemda, tidak mungkin muncul dari masyarakat kelas bawah karena mereka tidak mengetahui secara persis seperti apa konsep Kawasan yang ada dilingkungan mereka itu. Dan itu adalah sebuah wujud kepedulian pemda untuk mensejahterakan masyarakat tempatan.
Di dunia industri ada 3 faktor yang kita takuti dengan keberadaannya, yang mana factor tersebut sangat melanggar ajaran agama islam, kita adalah orang melayu yang mana adat istiadat melayu itu berlandaskan pada ajaran islam, adapun 3 faktor tersebut adalah Perjudian, Minuman keras/narkoba dan Praktek Prostitusi, yang saya takut masyarakat sekitar berkecimpung dalam 3 hal tersebut, sebab mereka tidak bisa beraktifitas di dunia industri karena tidak memiliki kemampuan didunia tersebut jadi untuk mjencari nafkah mereka menghalalkan 3 hal diatas dengan membuka Kasino kecil-kecilan, warung minuman keras/narkoba dan rumah bordil. Apa jadinya dengan tanah kelahiran dan masyarakat kita apabila ini semua terjadi. Nauzubillahiminzalik….
Untuk menunjang program tersebut Pemda akan membangun jalur High Way yang menghubungkan Buton dengan Pekanbaru, kenapa Pemerintah akan membangun high way? supaya tertarik Investor untuk masuk ke kawasan tersebut karena mereka difasilitasi jalur transportasi yang memadai, itu tidak salah tapi yang menjadi pertanyaan kita kenapa Pemda menjadikan prioritas utama untuk investor kenapa tidak memenuhi kebutuhan masyarakat Siak dalam masalah jalan, listrik, prasarana pendidikan dll. Coba kita lihat jalan-jalan dan listrik sebab itu adalah kebutuhan yang sangat mendasar untuk masyarakat dikecamatan kita masing-masing. Sungai Apit aja contohnya listrik hidup pada pukul 17.00 - 07.00 Wib, bagaimana nasib perkantoran untuk menyelesaikan adminstrasi, sekolah dalam proses belajar mengajar, industri kecil/industri rumah tangga unttuk menyelesaikan pekerjaan dll. Apakah Pemda hadir/dipilih untuk para investor, jadi apa yang mereka berikan untuk masyarakat/orang-orang yang telah mengamanahkan jabatan kepada meraka??? Dan apa yang akan investor berikan kepada masyarakat lokal?? Sudah tentu limbah, sedangkan kita mengharapkan pekerjaan yang layak, ketika kita ingin mendapatkan pekarjaan yang layak sedangkan kita tidak memiliki skill dalam hal tersebut maka jalan keluarnya adalah 3 hal yang diatas tadi yaitu (Perjudian, miras/narkoba atau prostitusi). Padahal kita mengharapkan kebahagian tak taunyo kesengsaraan algi yang datang…. Eng…. alah apaolah jadi dengan engkau Siak??? Takkan melayu hilang dibumi berganti menjadi Tenggelamlah melayu siak ditelan bumi.
Oleh : Muhammad Jailani
Untuk mengedepankan Kabupaten Siak maka Pemda menyiapkan salah satu program yaitu KTIB yang terletak di sebuah kecamatan Sungai Apit di daerah buton dan sekitarnya, yang mana akan dibebaskan lahan ribuan hektar untuk menampung dunia industri dalam berbagai bidang dengan berskala Internasional. Yang menjadi pertanyaan apakah ini akan terealisasi dengan program sedemikian besarnya sedangkan kita sangat minim dalam masalah Sumber Daya Manusia.
Kita tidak mau mengulangi sejarah klasik yang mana hanya bisa menonton dirumah sendiri. Pemda harus menyiapkan program pelatihan kepada masyarakat local untuk mengisi tempat didunia industri tersebut, sebab hal ini hanya akan terealisasi oleh Pemda, tidak mungkin muncul dari masyarakat kelas bawah karena mereka tidak mengetahui secara persis seperti apa konsep Kawasan yang ada dilingkungan mereka itu. Dan itu adalah sebuah wujud kepedulian pemda untuk mensejahterakan masyarakat tempatan.
Di dunia industri ada 3 faktor yang kita takuti dengan keberadaannya, yang mana factor tersebut sangat melanggar ajaran agama islam, kita adalah orang melayu yang mana adat istiadat melayu itu berlandaskan pada ajaran islam, adapun 3 faktor tersebut adalah Perjudian, Minuman keras/narkoba dan Praktek Prostitusi, yang saya takut masyarakat sekitar berkecimpung dalam 3 hal tersebut, sebab mereka tidak bisa beraktifitas di dunia industri karena tidak memiliki kemampuan didunia tersebut jadi untuk mjencari nafkah mereka menghalalkan 3 hal diatas dengan membuka Kasino kecil-kecilan, warung minuman keras/narkoba dan rumah bordil. Apa jadinya dengan tanah kelahiran dan masyarakat kita apabila ini semua terjadi. Nauzubillahiminzalik….
Untuk menunjang program tersebut Pemda akan membangun jalur High Way yang menghubungkan Buton dengan Pekanbaru, kenapa Pemerintah akan membangun high way? supaya tertarik Investor untuk masuk ke kawasan tersebut karena mereka difasilitasi jalur transportasi yang memadai, itu tidak salah tapi yang menjadi pertanyaan kita kenapa Pemda menjadikan prioritas utama untuk investor kenapa tidak memenuhi kebutuhan masyarakat Siak dalam masalah jalan, listrik, prasarana pendidikan dll. Coba kita lihat jalan-jalan dan listrik sebab itu adalah kebutuhan yang sangat mendasar untuk masyarakat dikecamatan kita masing-masing. Sungai Apit aja contohnya listrik hidup pada pukul 17.00 - 07.00 Wib, bagaimana nasib perkantoran untuk menyelesaikan adminstrasi, sekolah dalam proses belajar mengajar, industri kecil/industri rumah tangga unttuk menyelesaikan pekerjaan dll. Apakah Pemda hadir/dipilih untuk para investor, jadi apa yang mereka berikan untuk masyarakat/orang-orang yang telah mengamanahkan jabatan kepada meraka??? Dan apa yang akan investor berikan kepada masyarakat lokal?? Sudah tentu limbah, sedangkan kita mengharapkan pekerjaan yang layak, ketika kita ingin mendapatkan pekarjaan yang layak sedangkan kita tidak memiliki skill dalam hal tersebut maka jalan keluarnya adalah 3 hal yang diatas tadi yaitu (Perjudian, miras/narkoba atau prostitusi). Padahal kita mengharapkan kebahagian tak taunyo kesengsaraan algi yang datang…. Eng…. alah apaolah jadi dengan engkau Siak??? Takkan melayu hilang dibumi berganti menjadi Tenggelamlah melayu siak ditelan bumi.
Oleh : Muhammad Jailani
KIB Impian Siak
4/
5
Oleh
Jailani
