Saturday, April 03, 2010

Problema Haji di Daerah Kami

Naik haji ketanah suci merupakan rukun islam ke lima, ibadah tersebut menjadi anjuran bagi yang mampu dalam hal materi dan fisik. Orang didaerah kami berlomba-lomba untuk menunaikan ibadah haji, sehingga mengantri sampai tiga atau empat tahun karena penuhnya kuota, tak peduli Walaupun habis tanah warisan untk dijual dijadikan biaya ongkos naik haji, sehingga tak sebidang tanahpun lagi ditinggal untuk anak cucu selain tanah rumah yang ditempati.mau tanah dibeli mahal, maka dijuallah tanahnya dengan cina untuk dibangun penangkaran burung walet, jadi semakin banyak haji semakin banyak pula penangkaran burung walet yang meresahkan masyarakat.

ditmpat kami juga ada yang namanya perkumpulan persaudaraan haji, yang mana perkumpulan tersebut tempat berhimpun orang-orang yang sudah melaksanakan ibadah haji, seharusnya ada juga yang namanya perkumpulan syahadat dan seharusnya juga ada perkumpulan rukun islam yang lainya, sebab syahadat juga termasuk dalam rukun islam Dan masih ada juga 3 rukun yang lainnya. agenda mereka adalah mengadakan pengajian rutin dan apabila ada hajatan yang dilakukan diantara mereka maka yang diundang yang bergelar pak haji dan bu hajah saja, jadi kalau lah nak diundang untuk acara tersebut maka cepat-cepatlah naik haji, dan cepat-cepat jual tanah untuk ongkos naik haji.

setelah pulang dari haji baju telok belango (baju melayu) tak pulak pernah dipakai lagi sebab bagi orang sudah berhaji maka suku bangsa mereka sudah berubah menjadi arab sebab pakaian kebesaran mereka sudah bertukar dari tanjak dan telok belango menjadi sorban dan jubah yang serba putih. maka orang tua atau bahkan tokoh kami banyak yang berubah suku bangsaya, walaupun mereka pengurus lembaga adat melayu tetap saja pakaian kebesaranya sorban dan jubah. walaupun kadang-kadang pakai celana pendek tetapi kopiah putih tak lepas dari kepala.

Belum lagi kalau dalam penulisan nama mereka jangan sesekali tinggal gelar H atau Hj didepanya mengamuk pulak nanti walupun tak didepan orang ramai dirumah pulak besungutnya, dimanapun mereka duduk dan siapapun mereka jumpai maka ceritanya tentang pengalamannya berkunjung ke tanah suci.

kalau kita perhitungkan lebih mendalam, berapa banyak biaya yang digunakan untuk menunaikan ibadah haji, kalaulah dana tersebut digunakan untuk menyelamatkan daerah kita berapa banyak bidang yang sudah mapan, apakah itu fokus untuk pembangunan didalam tubuh umat islam maupun digunakan untuk pembanguna fisik maupun non fisik untuk kemaslahatan umat secara keseluruhan,berapa banyak anak yatim yang masih membutuhkan uluran tangan kita, banyak sekali prasarana fisik untuk ibadah dan pendidikan yang belum memadai, masih banyak membutuhkan dana untuk menciptakan lapangan pekerjaan apakah itu sifatnya pribadi maupun yang dikelola secara kelompok, tapi banyak diantara orang tua kita berfikir ketika mereka sudah melaksanakan ibadah haji maka sempurnalah islam mereka, karena mereka telah memenuhi rukun islam secara keseluruhan.

itulah problema yang ada ditengah-tengah masyarakat kita, seharusnya tulisan ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita bersama...amin ya robbal a'lamin

Oleh : Muhammad Jailani
Pernah dimuat di harian Riau Mandiri

Related Posts

Problema Haji di Daerah Kami
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.