Thursday, January 17, 2019

Pikat Pesona Siak Lewat "Syair Pengikat"

Pikat Pesona Siak Lewat "Syair Pengikat"

Hasil gambar untuk syair pengikat
Angkat Marwah Siak Lewat Karya Digital


Film bukan hanya sebagai tontonan penghibur belaka. Banyak sekali dampak positif dari karya digital tersebut. Memperkenalkan ; bahasa, budaya, figur, gaya hidup, ilmu pengetahuan, daerah dan lain sebagainya. Bahkan ada yang menjadikan sebagai alat propaganda sejak dari dahulu, dari awal manusia menemukan alat perekam audio dan visual.

Belitung sebuah daerah yang terletak dipesisir pantai di pulau sumatera menjadi terkenal oleh banyak kalangan lewat film yang dilahirkan dari sebuah karya tulisan. Dahulunya Belitung hanya terkenal dengan hasil tambang berupa Timah, menyisakan banyak efek buruk akibat dari pertembangan tersebut. Tetapi dibalik rusaknya alam, banyak hal yang bisa direkam oleh kamera dan layak menjadi sebuah karya seni yang bisa dikomersilkan. Sebab mata kamera berhasil menyorot pesona alam, kuliner, budaya dan banyak lagi hal yang patut dinikamati di negeri lascar pelangi tersebut.

Perlahan Siak melakukan hal sama. Bukan hanya saat ini. Seluruh sudut negeri Istana tak luput dari sorotan mata kamera dan dikemas dalam berbagai karya, salah satunya film. Ditahun 90-an saluran TV Pemerintah pernah menyuguhi Film yangsalah satu latarnya di Siak. Mencari pencuri anak perawan adalah judul film yang diangkat dari sebuah novel Karya Soeman HS. Pendidikan disekolah milik kerajaan menjadi salah satu bagian film.

Andi Lesmana seorang sarjana sastra kelahiran Kampung Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak pernah membuat film yang berjudul Bujang Leseng. Film berdurasi 1 Jam 45 Menit tersebut menceritakan tentang daerahnya. Ia menitik beratkan film tersebut menjadi sebuah kritikan. Ia mempertontonkan bagaimana fenomena masyarakat diatas sumberdaya alama yang melimpah.

Film yang digarap dengan peralatan seadanya tersebut berhasil beberapa kali ditayangkan distasiun TV milik Pemkab Siak. Sebelumnya Ia bersama dengan Himpunan Mahasiswa Sungai Apit (Himapesa) menayangkan dilayar tancap dibeberapa kampung di Kecamatan Sungai Apit. Kampung Teluk Lanus merupakan desa perdana diputarkan karya yang diunggah di youtube dichanel andilesmana18 tersebut. Film yang diproduksi oleh Bujang leseng Production itu berhasil memikat masyarakat Kampung yang terletak diujung Kabupaten Siak tersebut pada malam 5 Mei 2010.

Sungai Rawa tempat kedua ditayangkan film yang diadakan dilapangan sepak bola tepat pada tanggal 07 Mei 2010. Di kampung tempat lahir film tersebut tidak kalah ramai penontonnya. Lapangan hijau dipenuhi oleh lautan manusia.
2018 Andi dengan banyak melibatkan pihak khususnya di Kabupaten  Siak mempersembahkan sebuah film yang diberi judul Syair Pengikat. Film yang diproduksi oleh Siak Cinema tersebut berdurasi 105 menit. film tersebut menceritakan tentang Faris, salah seorang mahasiswa ekonomi semester akhir, tak sengaja menemukan sepenggal syair kuno disebuah buku diperpustakaan kota tempat dimana melakukan penelitian, semenjak itu ia dihantui agar segera menyelesaikan syair yang konon tak sempat diselesaikan oleh penulisnya tersebut.

Kenapa Faris terpilih untuk menyelesaikan syair tua itu? Siapakah penulis syair tua itu dan untuk apa syair itu ditulis? temukan jawabannya diFilm Syair Pengikat. Dari trailer film yang beredar, film tersebut digarap dengan sangat apik dan penulis menilai proses pembuatannya jauh lebih sulit dari Film Bukti Surat Cinta Dari Starla yang latarnya di Kota Jogja.

Wednesday, February 11, 2015

Perekrutan Tenaga Kerja di BOB Tidak Transparan

Perekrutan Tenaga Kerja di BOB Tidak Transparan

29 November 2014 ada info kekosongan tenaga kerja di 3 perusahaan sub kontraktor BOB. Kekosongan terjadi karena salah satu sebab, pegawai di 3 perusahaan tersebut mengundurkan diri untuk bekerja diperusahaan lain. Diantara 3 perusahaan tersebut PT. Flaro Surya Sepakat 2 orang, PT. SSDC 1 orang dan PT. Bangau Mas Perkasa 2 orang. Tak satupun perusahaan tersebut membuka lowongan secara terbuka. Bahkan ada diantaranya yang tidak membuka lowongan sama sekali. Info hanya bisa didapat dari orang-orang yang berada didalam BOB.


Kekosongan di PT. SSDC digantikan oleh anak salah seorang pegawai (TL) di lingkungan BOB. Tanpa ada perekrutan sama sekali. Untuk PT. Bangau Mas Perkasa dilakukan tes yang diselenggarakan di Komplek Perkantoran BOB di Zamrud. Menurut info, tes tersebut dilakukan hanya formalitas saja. Yang lulus mereka mengatasnamakan pemuda daerah sekitar operasi BOB.


Sedangkan untuk PT. Flaro Surya Sepakat untuk sementara di tunda. Dengan berbagai alasan. Diantaranya, Team Manager (TM) sebagai pengguna tenaga kerja baru menduduki jabatan, ada yang harus dibenahi internal departemen tersebut. Alasan yang santer beredar. Pegawai yang mengundurkan diri karena lulus diperusahaan lain tersebut ingin posisinya digantikan oleh anaknya. Ada juga alasan ditundanya perekrutan tersebut karena PT. Flaro akan habis masa kontrak pada Agustus mendatang, jadi perekrutan juga dilakukan pada kontrak kerja baru nantinya. Alasan lain lagi karena bayaknya titipan dari berbagai komponen baik dari kalangan pejabat maupun oknum mengatasnamakan pemuda desa atau lembaga.

Desember 2014 penulis mencoba menelpon salah satu Team Manager dari 2 TM di Pedada pada pukul 09.00 WIB. Dari ujung telepon selulernya dia mengatakan ada tamu. Dia juga menanyakan ada keperluan apa menghubunginya. Dia menyanggupi esok harinya untuk bertemu, Rabu 3 Desember 2014. Esoknya. Kami pergi ke Pedada. Petugas keamanan yang menjaga gerbang perusahaan bekas Caltex tersebut menanyakan dalam keadaan duduk di kursi Pos jaganya. Ada dua orang yang berjaga dibagian teras pos. Yang lainnya berada didalam.


Petugas : Ada keperluan apa bang?
Saya : Mau ketemu Pak Barbarosa (Oca)
Petugas : Sudah janji mau ketemu?
Saya : Sudah
Petugas : Silakan isi buku tamu
Saya : Terimakasih
Petugas : Pakai ini (sambil meyodorkan tanda pengenal untuk digantung pada saku baju sebagai tanda pengenal untuk pengunjung perusahaan tersebut).


Saya berjalan bersama seorang teman menuju bangunan berlantai 2 didalam perusahaan tersebut. Dari bentuk bagunannya dapat diketahui kalau itu adalah sebuah kantor. Cukup sederhana. Lorong sempit dan ruangan sangat kecil menghiasi bagian dalam bangunan. Beberapa meter pintu masuk yang terbuat dari kaca warna hitam terdapat satu set sofa yang tak begitu mewah.


Saya melihat ada dua orang ketika melangkah masuk kedalam ruangan. Saya kenal salah seorang diantaranya. Ia adalah pak Dedi Hartono. Saya kenal beliau waktu dia bertugas dibagian eksternal PT. BOB sewaktu bertugas di Zamrud. Kami pernah berkunjung ke Jakarta untuk menjalankan tugas kami. Saya sebagai wartawan. Sedangkan dia dari pihak perusahaan yang membawa saya dan satu lagi wartawan dari media berbeda untuk menghadiri acara yang diadakan Badan Pelaksana Minyak dan Gas (BP Migas). Dia kelihatan kaget melihat saya. karena kondisi saya banyak berubah secara fisik dari kondisi saya masih menjadi awak media dahulu.


Dia menanyakan kabar dan ada keperluan apa menyambangi kantor tempatnya bertugas. Saya balik tanya menanyakan kabarnya dan menyampaikan kalau saya ada keperluan untuk bertemu dengan Pak Oca. Ternyata Pak Oca adalah salah seorang yang saya lihat waktu pertama kali masuk kantor. Tetapi saya tidak sempat menghampirinya karena ketika ia melihat kedatangan kami, langsung menuju ke lantai atas. Tak lama kami berbasa basi. Saya dan teman langsung menuju lantai atas dibawa oleh pak dedi kami dibawa masuk ke ruangan pertama dari tangga. Ruangannya berada disebelah kiri dari jalan masuk yang berbentuk lorong kecil hanya cukup utnuk bergandengan untuk dua orang. Kami berdua duduk berhadapan dengan pak dedi. Setelah beberapa menit kami duduk. Pak Dedi memanggil Pak Oca untuk masuk ke ruangannya menemui kami bertiga.


Lalu Pak Oca masuk ke ruangan tersebut hanya berdiri sambil bersandar di dinding dekat pintu. melipatkan kedua tangannya didada, sesekali memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. Saya dan rekan berjabat tangan sambil menghampiri beliau dan meperkenalkan diri.


Dia langsung menanyakan dari mana kami. Kami menjawabnya. Selanjutnya dia langsung bertanya darimana kami mendapat nomor telepon selulernya. Dia juga bertanya dari mana kami dapat info kalau ada perusahaan rekanan BOB ada kekosongan. Kami menjawabnya dapat info dari dari orang dalam perusahaan. Dia mengatakan kalau pihaknya sangat menginginkan apapun posisi di BOB diisi oleh putera daerah. 


"Kalau dapat semua putera daerah bisa bekerja disini. tapi apakah itu mungkin" tuturnya.


Kalau memang ada kebutuhan di perusahaan rekanan BOB. Ia menyarankan untuk langsung ke pihak perusahaan. Sebab pihak BOB hanya sebagai pengguna jasa. Yang menentukan ada perusahaan bersangkutan.8 Desember 2014 Saya memasukkan berkas lamaran ke PT. Flaro Surya Sepakat. Berkas tersebut diterima oleh salah satu karyawan yang berkantor di Pekanbaru tersebut. Mereka juga memberikan tanda terima pada sebuah lembar kertas tanda terima barang.


Beberapa hari kemudian saya menelpon salah satu HRD perusahaan tersebut. menanyakan perihal kapan proses perekrutan dilakukan. Suara ibu-ibu dari ujung telepon seluler mengatakan. Belum ada permintaan perekrutan dari pengguna perusahaan merek yaitu pihak BOB.


"Kita hanya melakukan permintaan user, kalau user butuh penambahan karyawan akan kita lakukan perekrutan" tutur wanita berlogat Sumatera tersebut.


Jadi sampai saat ini tidak ada proses yang dilakukan oleh perusahaan rekanan BOB tersebut. Dengan alasan belum ada permintaan dari pengguna jasa mereka. Dalam hal ini BOB.


Sepertinya BOB (PT.Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu) tidak terbuka dalam perekrutan tenaga kerja. Termasuk PT. BSP yang mempunyai hak untuk merekrut karyawan untuk dipekerjakan oleh perusahaan operasionalnya yaitu BOB. Baru-baru ini terjadi perekrutan. Tetapi mereka yang lulus di BOB para titipan pejabat. Termasuk putra dan ponakan dari orang nomor satu di Kabupaten Siak yaitu Syamsuar, Ponakan Direktur PT. BSP Bismantoro dan Ponakan Plt Gubernur Riau.  

Wednesday, December 11, 2013

PT. Veritra Sentosa Internasional (VSI)

PT. Veritra Sentosa Internasional (VSI)

Usaha Online Aja bersama Ust.Yusuf Mansur Cukup Modal Rp. 275.000,- Anda bisa menghasilkan Puluhan, Ratusan Ribu bahkan Jutaan Rupiah !!! bisa dikerjakan via Facebook! Dipandu sampai bisa!

Beranjak dari penggalian potensi masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan “gadget” mutakhir, lahirlah Ring Cash pada tahun 2009 sebagai wahana yang menjembatani kemudahan pembelajaan dan pembayaran semua kebutuhan masyarakat dengan menggunakan teknologi semua provider telepon seluler.
Sejalan dengan itu, pada tahun 2013 berkembang gagasan cemerlang seorang Ustadz Yusuf Mansur yang berawal dari keprihatinan atas banyaknya aset negara yang sedikit demi sedikit diambil alih oleh kapitalis asing, yaitu membangun komunitas gotong royong (multi kultural) melalui pemanfaatan perangkat lunak/teknologi yang diinstalasi pada handphone/smartphone dengan fungsi sebagai alat pembelanjaan/pembayaran multiguna (all-payment gateway) dalam komunitas (masyarakat) serta melibatkan toko-toko kelontong tradisional, dan lain-lain.
Berdasarkan kedua latar belakang historikal yang pada prinsipnya bertujuan sama, lahirlah V-pay sebagai perpaduan harmonis dari gagasan cermerlang seorang Ustadz Yusuf Mansur dan tekbologi Ring Cash.
Dengan perangkat lunak V-pay ini, semua mitra dapat melakukan pembelanjaan dan pembayaran semua kebutuhan harian, bulanan bahkan tahunan, baik berupa kebutuhan primer maupun sekunder.

VISI
Menjadi perusahaan yang memiliki perangkat lunak / teknologi yang mampu menjangkau seluruh lapisan komunitas.
MISI
Membangun komunitas yang besar, melalui pemasaran perangkat lunak / teknologi V-Pay.

Mau Gabung Klik Dibawah ini :



Monday, April 30, 2012

Cari Duta Kebudayaan Riau di Yogyakarta. IPRY KS Gelar Lomba Bujang dan Dara

YOGYAKARTA-Dalam rangka mencari duta kebudayaan untuk mempromosikan budaya Riau di Jogjakarta, Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Siak (IPRY-KS), mengadakan acara pemilihan Bujang dan Dara. Acara tersebut digelar di Gedung Pari Dwi Puri, Kota Yogyakarta, Kamis (26/4) malam. Acara tersebut diikuti oleh seluruh kabupaten yang ada di Riau, melalui komisariat, dibawah naungan Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta (IPR-Y). Masing-masing komisariat mengutuskan maksimal dua pasang bujang dan dara yang mengikuti ajang perlombaan. Ketua Panitia penyelenggara, Vera, kepada Haluan Riau, Jumat (27/4), melalui telepon selulernya mengatakan, pemilihan bujang dan dara tersebut baru kali ini dilakukan untuk tingkat IPR Y, biasanya hanya dilakukan untuk lingkup IPR Y Komisariat Siak. Hal tersebut dilakukan, karena banyak ifent-ifent yang diadakan di Jogjakarta, meminta perwakilan dari Riau, untuk mengikutinya. "Sedangkan kita tidak punya perwakilan untuk mempromosikan budaya kita, jadi melalui acara ini kedepannya, kita bisa tampil untuk mewakili Riau di Jogjarkarta, khususnya dilingkup pelajar," tuturnya. Lanjutnya lagi, untuk meraih gelar Bujang dan Dara, melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh tiga orang juri. Juri memilih peserta terbaik berdasarkan kriteria yang diperlombakan, seperti cara berpakaian, pola pikir, pengetahuan tentang budaya Riau dan lainnya. Periah gelar Bujang, berasal dari Komisariat Siak, sedangkan untuk gelar Dara, diraih oleh peserta dari Komisariat Kampar. Ia berharap, kedepannya acra tersebut diikuti oleh seluruh komisariat yang ada dilingkup IPR-Y. Karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan positif, untuk meningkatkan potensi yang pada anak Riau yang sedang menuntut ilmu di Kota Gudeg tersebut. Ketua IPR Yogyakarta, Gusti Randa, mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara, yang dilakukan oleh IPR Y KS, mengatasnamakan IPR Y. Sebab ifent seperti itu belum pernah dilakukan sebelumnya. Ia menilai ajang tersebut merupakan sebuah trobosan baru yang patut diacungi jempol. "Diharapkan agenda pemilihan Bujang dan Dara Riau menjadi ifent tahunan di lingkup Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta, sebab dengan adanya kegiatan tersebut, kita bisa mencari duta untuk Propinsi Riau, dalam menghadapi ifent-ifent khususnya yang berbau budaya," tuturnya.\ Ia juga mengharapkan kepada Bujang dan Dara terpilih, untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kebudayaan Riau, sebab pengetahuan tentang budaya Melayu Riau merupakan hal terpenting, yang harus dikuasai oleh pemenang. Jai dimuat di Haluan Riau

Saturday, July 03, 2010

Info Beasiswa Kabupaten Siak tahun 2010

Info Beasiswa Kabupaten Siak tahun 2010

Persyaratan :
1. foto copy KTM/KTP/kedua orang tua, beserta KK.
2. foto copy transkip nilai/khs terbaru 2010 (dilegalisir).
3. Akte/Ijazah terakhir (dilegalisir).
4. Surat keterangan aktif kuliah (asli).
5. Surat keterangan domisili (asli).
6. Surat Keterangan tidak mampu (miskin) bagi IP dibawah 3,00.
7. Surat keterangan tidak berstatus sebagai PNS.
8. Pas photo warna 3 X 4 2 lembar.

Nb:
Khusus pemohon calon penerima bantuan penulisan akhir selain melampirkan persyaratan-persyaratan diatas, melampirkan proposal skripsi yang telah disetujui oleh dosen pembimbing.

Dikumpulkan di Bagian Kesra Kabupaten Siak dari 01 Juli 2010 - 20 Agustus 2010

Friday, April 30, 2010

Sejarah Kerajaan Siak


Penulis merupakan salah satu putera asli Daerah Sungai Apit Kabupaten Siak, untuk mengetahui asal usul kerajaan yang pernah berdiri didarahnya, maka penulis melakukan penelusuran untuk mengetahui asal usul kerajaan yang ada berada di pinggir Sungai Jantan (Sungai Siak), yang merupakan daerah aslinya, penelusuran dilakukan ke berbagai nara sumber dan naskah yang pernah dibuat oleh penulisan sebelumnya tentang Kerajaan Siak Sri Indrapura.

Sebelum berdirinya sebuah Negara yang disebut Indonesia, maka dahulunya Nusantara ini tersdiri dari berbagai macam kerajaan yang mana kerajaan tersebut ada yang besar dan ada juga yang berbentuk kerajaan kecil. Ada beberapa kerajaan yang pernah menapaki dinegeri ini yang mana daerah kekuasaannya melebih wilayah Nusantara yang ada saat sekarang ini. Termasuk salah satunya kerajaan Siak Sri Indrapura. Menurut sejarah, kerajaan ini memilki daerah kekuasaan sampai ke Negara tetangga yaitu Singapore, Malaysia dan Brunei Darussalam sekarang.
Raja Kecik adalah nama pendiri Kerajaan Siak Sri Indrapura, Raja yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah puteranya Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan istrinya Encik Pong, mendirikan kerajaan tersebut pada tahun 1723 M, dengan pusat kerajaan berada di Buantan, yang terletak beberapa kilo saja dari kota Siak Sri Indrapura kearah hulu Sungai Siak. Beliau member nama kerajaan tersebut dengan kata Siak, konon nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat di daerah tersebut.
Sebelum Kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada dibawah kekuasaan Kerajaan Johor. Raja yang memerintah dan mengawasi daerah ini adalah raja yang ditunjuk dan diangkat oleh Sultan Johor. Namun hampir 100 tahun daerah ini tidak ada yang memerintah, namun daerah ini diawasi oleh Syahbandar yang ditunjuk untuk memungut cukai hasil hutan dan hasil laut.
Pada awal tahun 1699 Sultan Kerajaan Johor bergelar Sultan Mahmud Syah II mangkat, karena dibunuh oleh Magat Sri Rama, istrinya yang bernama Encik Pong pada waktu itu sedang mengandung Raja Kecik, karena kondisi Kerajaan Johor sudah tidak aman lagi, maka encik Pong dilarikan ke Singapura, lalu melakukan perjalanan ke Jambi dan melanjutkan perjalanannya lagi wilayah Sumatera bagian barat, Raja kecik dilahirkanlah di Kerajaan Pagaruyung di daerah Minangkabau yang ada didaerah tersebut, lalu beliau dibesarkanlah di Kerajaan Pagaruyung hingga menginjak dewasa.
Setelah mangkatnya Raja Johor Mahmud Syah II, maka tampuk Kerajaan Johor diduduki oleh Datuk Bendahara tun Habib yang bergelar Sultan Abdul Jalil Riayat Syah. Setelah Raja Kecik dewasa, pada tahun 1717 Raja Kecik bersama para bala tentara yang dibawanya dari kerajaan Pagaruyung berhasil merebut tahta Kerajaan Johor. Tetapi tahun 1722 Kerajaan Johor tersebut direbut kembali oleh Tengku Sulaiman, yang merupakan ipar dari Raja Kecik putera Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.
Dalam merebut Kerajaan Johor ini, Tengku Sulaiman dibantu oleh beberapa bangsawan Bugis. Terjadilah perang saudara yang mengakibatkan kerugian yang cukup besar pada kedua belah pihak, maka akhirnya masing-masing pihak mengundurkan diri. Pihak Johor mengundurkan diri ke Pahang, dan Raja Kecik mengundurkan diri ke Bintan dan seterusnya mendirikan negeri baru di pinggir Sungai Buantan (anak Sungai Siak). Demikianlah awal berdirinya kerajaan Siak di Buantan.
Namun, pusat Kerajaan Siak tidak menetap di Buantan. Pusat kerajaan kemudian selalu berpindah-pindah dari kota Buantan pindah ke Mempura, pindah kemudian ke Senapelan didaerah Pekanbaru dan kembali lagi ke Mempura. Semasa pemerintahan Sultan Ismail dengan Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin (1827-1864) pusat Kerajaan Siak dipindahkan ke kota Siak Sri Indrapura dan akhirnya menetap disana sampai akhirnya masa pemerintahan Sultan Siak terakhir.
Pada masa Sultan ke-11 yaitu Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang memerintah pada tahun 1889 ? 1908, dibangunlah istana yang megah terletak di kota Siak dan istana ini diberi nama Istana Asseraiyah Hasyimiah yang dibangun pada tahun 1889.
Pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim, Kerajaan Siak mengalami kemajuan, terutama dibidang ekonomi. Pada masa itu pula beliau berkesempatan melawat (melakukan perjalanan) ke Eropa yaitu Jerman dan Belanda. Setelah wafat, beliau digantikan oleh putranya yang masih kecil dan sedang bersekolah di Batavia yaitu Tengku Sulung Syarif Kasim dan baru pada tahun 1915 beliau dinobatkan sebagai Sultan Siak ke-12 dengan gelar Assayaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin dan terakhir terkenal dengan nama Sultan Syarif Kasim Tsani (Sultan Syarif Kasim II).
Bersamaan dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Republik Indonesia, beliau pun mengibarkan bendera merah putih di Istana Siak dan tak lama kemudian beliau berangkat ke Jawa menemui Bung Karno dan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia sambil menyerahkan Mahkota Kerajaan serta uang sebesar Sepuluh Ribu Gulden.
Sejak itu beliau meninggalkan Siak dan bermukim di Jakarta. Baru pada tahun 1960 kembali ke Siak dan mangkat di Rumah Sakit milik Caltex yang berada di Rumbai pada tahun 1968. Beliau tidak meninggalkan keturunan baik dari Permaisuri Pertama Tengku Agung maupun dari Permaisuri Kedua Tengku Maharatu.
Pada tahun 1997 Sultan Syarif Kasim II mendapat gelar Kehormatan Kepahlawanan sebagai seorang Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Makam Sultan Syarif Kasim II terletak ditengah Kota Siak Sri Indrapura tepatnya disamping Masjid Kerajaan Siak yaitu Mesjid Syahabuddin. Diawal Pemerintahan Republik Indonesia, Kabupaten Siak ini merupakan Wilayah Kecamatan Siak yang merupakan bagian dari Kabupaten Bengkalis yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi Kabupaten Siak dengan ibukotanya Siak Sri Indrapura berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999.

SILSILAH KERAJAAN SIAK

Raja Raja yang pernah berkuasa di kerajaan Siak sultan Abdul Jalil Rakhmad Syah Almarhum Buantan (1723-1744), Sultan Mohamad Abdul Jalil Jalaladdin syah(1744-1760), Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah(1760-1761), Sultan abdul Jalil Amaluddin Syah(1761-1766), Sultan Mohmad Ali Abdul Jalil Mu'azam Syah(1766-1779), Sultan Ismail Abdul Jalil Rakhmat Syah(1779-1781), Sultan Yahya Abdul Jalin Muzafar Syah(1782-1784), Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin(1784-1811), Sultan Assyaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Kholiluddin(1811-1827), Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Syaifuddin(1827-1864), Sultan Assyaidis Syarif kasim I Abdul Jalil Syaifuddin(1864-1889), Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin(1889-1908), Sultan Assyaidis Syarif kasim II Abdul Jalil Syaifuddin(1908-1946).